Pada hari Jumat, 15 November 2024, Masjid Baiturrahman yang terletak di Dusun Tepus, Desa Margomulyo, menggelar kegiatan kajian rutin yang berlangsung pada malam Sabtu Pahing. Acara ini dimulai pukul 20.30 dan berakhir pada 22.00, diikuti dengan penuh antusias oleh warga Dusun Tepus, Batang, Kaligede, dan Pluntu, terutama jama'ah Masjid Baiturrahman.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari jajaran Pemerintah Dusun Tepus dan jajarannya, yang turut hadir dalam acara tersebut. Kehadiran mereka menambah semarak dan kekhidmatan kegiatan kajian malam itu.
Yasin dan Tahlil: Awal Kebersamaan dalam Doa
Acara dimulai dengan sesi Yasin dan tahlil yang dipimpin oleh Ndan Ghofur lalu di lanjut Kiyai Jumari, tokoh agama yang sangat dihormati di wilayah tersebut. Lantunan doa dan dzikir yang mengalun indah dari Kiyai Jumari membawa suasana yang penuh dengan keberkahan dan ketenangan. Momen ini mengajak seluruh jama'ah untuk merenungi kebesaran Allah SWT dan meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kajian Utama: Tanda Orang yang Sholih
Puncak acara malam itu adalah kajian yang disampaikan oleh Kiyai Badrun, Ketua MWCNU Margomulyo. Dalam kajian kali ini, Kiyai Badrun mengangkat tema "Alamat/Tanda Orang yang Sholih." Beliau menjelaskan bahwa orang yang sholih adalah mereka yang mampu menyelaraskan antara amal ibadah syar'iyyah dan mu'amalah dengan makhluk Allah SWT.
Kiyai Badrun Menegaskan Pentingnya Keselarasan Amal:
"Orang yang sholih adalah orang yang mampu menyelaraskan antara amal ibadah syar'iyyah dan mu'amalah dengan makhluk Allah SWT," jelas Kiyai Badrun di hadapan para jama'ah. Beliau menekankan bahwa sholat bukan hanya sekadar kewajiban ritual, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan sepenuh hati dan jiwa. Sholat yang dijalankan dengan khusyuk dan ikhlas akan mencerminkan keimanan yang sejati dan memberikan pengaruh positif dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan Moral dan Praktis:
Dalam kajiannya, Kiyai Badrun yang mengenakan baju putih dan diapit oleh tokoh masyarakat setempat, yaitu Kiyai Jumari di sebelah kiri dan Ndan Ghofur Satkoryon Banser Margomulyo di sebelah kanan, memberikan contoh-contoh praktis tentang bagaimana menjalankan sholat yang benar, baik dari segi pelaksanaan fisik maupun niat yang tulus. Beliau mengajak jama'ah untuk tidak hanya fokus pada gerakan sholat, tetapi juga pada makna dan tujuan dari setiap gerakan tersebut. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, karena mu'amalah yang baik adalah cerminan dari ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
Peran Sholat dalam Kehidupan Sehari-hari:
Kiyai Badrun menjelaskan bahwa sholat memiliki peran penting dalam membentuk karakter seseorang. Sholat yang dijalankan dengan benar akan membuat seseorang lebih sabar, ikhlas, dan penuh dengan kasih sayang. Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang sholih akan selalu berusaha untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan yang merugikan orang lain.
Penutup dan Doa Bersama
Setelah menyampaikan kajian yang sangat mendalam dan menggugah hati, acara ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan rahmat dari Allah SWT. Seluruh jama'ah pulang dengan hati yang penuh dengan semangat dan tekad untuk menjadi pribadi yang lebih sholih.
Refleksi dan Harapan
Kajian rutin di Masjid Baiturrahman ini memberikan banyak manfaat bagi para jama'ah. Selain mempererat tali silaturahmi antar warga, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman agama dan membangun karakter yang lebih baik. Tema yang diangkat Kiyai Badrun sangat relevan dengan kebutuhan spiritual masyarakat, mengingat pentingnya menjalankan sholat dengan khusyuk dan menjaga hubungan baik dengan sesama makhluk Allah.