Selasa, 23 Januari 2024

Spiritual Isro' Mi'raj Sebagai Bekal Menumbuhkembangkan Kesadaran Jama'ah dalam Amaliah Wakaf Sosial

(Oleh Kiyai Badrun, Ketua MWCNU Margomulyo)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hadirin yang saya muliakan,

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan nikmat-Nya kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul di sini pada kesempatan yang berbahagia ini. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang tema yang sangat penting, yaitu "Spiritual Isro' Mi'raj Sebagai Bekal Menumbuhkembangkan Kesadaran Jama'ah dalam Amaliah Wakaf Sosial".

Isro' Mi'raj adalah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dalam peristiwa ini, Rasulullah diangkat ke langit dan menerima perintah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk melaksanakan shalat lima waktu. Selain itu, dalam perjalanan ini juga diperlihatkan berbagai keajaiban dan mukjizat yang menunjukkan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dalil pertama yang mendasari tema kita ini adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Surat Al-Israa' (17):1 yang berbunyi:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: "Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, supaya Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ طَهُورًا وَمَسْجِدًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَةُ فَلْيُصَلِّ فَإِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الأَرْضَ لِي وَمَسْجِدًا

Artinya: "Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelumku: Aku diberikan pertolongan dengan ketakutan dalam perjalanan sejauh satu bulan; bumi dijadikan untukku sebagai tempat bersuci dan tempat shalat; maka apabila telah masuk waktu shalat bagi seorang dari umatku, maka hendaklah ia shalat. Sesungguhnya Allah telah menjadikan bumi ini sebagai tempat sujud dan tempat shalat bagiku."

Dari dalil-dalil tersebut, kita dapat memahami bahwa Isro' Mi'raj merupakan peristiwa yang sangat penting dan memiliki makna yang dalam dalam kehidupan kita sebagai umat Muslimin dan Muslimat. Dalam konteks tema kita, Isro' Mi'raj dapat menjadi bekal penting dalam menumbuhkembangkan kesadaran jama'ah dalam amaliah wakaf sosial. Berikut ini beberapa konsep dan prinsip yang dapat kita ambil dari peristiwa Isro' Mi'raj:

1. Kedekatan dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala:
Isro' Mi'raj adalah bukti nyata tentang kedekatan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Melalui perjalanan ini, Rasulullah diberikan penghormatan yang luar biasa dan diangkat ke langit. Hal ini menunjukkan betapa dekatnya hubungan antara Rasulullah dengan Allah. Dalam konteks amaliah wakaf sosial, kita perlu memahami bahwa wakaf sosial adalah bentuk ibadah dan amal yang dilakukan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan meneladani Isro' Mi'raj, kita dapat mengembangkan kesadaran akan pentingnya menjaga hubungan yang dekat dengan Allah dalam setiap amal sosial yang kita lakukan.

2. Kepentingan Shalat:
Dalam perjalanan Isro' Mi'raj, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan perintah kepada Rasulullah untuk melaksanakan shalat lima waktu. Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang sangat penting. Dalam hadis yang telah disebutkan sebelumnya, Rasulullah menyampaikan bahwa bumi ini dijadikan sebagai tempat sujud dan tempat shalat baginya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim. Dalam konteks wakaf sosial, menjaga kualitas shalat kita adalah langkah pertama dalam mengembangkan kesadaran sosial. Shalat yang khusyuk dan tepat waktu akan memberikan kekuatan spiritual dan motivasi untuk melakukan amal sosial dengan sungguh-sungguh.

3. Kebaikan dan Kepedulian Sosial:
Dalam perjalanan Isro' Mi'raj, Rasulullah diperlihatkan berbagai keajaiban dan mukjizat. Hal ini menunjukkan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta'ala serta kasih sayang-Nya kepada umat manusia. Dalam konteks wakaf sosial, kita diajarkan untuk mengembangkan sikap kebaikan dan keprihatinan terhadap sesama. Wakaf sosial adalah bentuk amal yang bertujuan untuk membantu dan memperbaiki kondisi masyarakat yang kurang mampu. Dengan mengambil inspirasi dari Isro' Mi'raj, kita diingatkan untuk melihat kebaikan dan potensi dalam diri kita dan juga dalam masyarakat di sekitar kita. Kita harus berusaha memberikan kontribusi nyata dalam membantu mereka yang membutuhkan, baik secara materi maupun non-materi.

4. Ketakwaan dan Ketaatan:
Dalam perjalanan Isro' Mi'raj, Rasulullah diberikan perintah shalat lima waktu oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Rasulullah pun mentaati perintah tersebut dengan penuh ketakwaan dan ketaatan. Dalam konteks amaliah wakaf sosial, kita perlu memahami bahwa wakaf sosial adalah bentuk ketaatan kepada Allah dan tindakan nyata untuk melaksanakan perintah-Nya dalam membantu sesama. Kesadaran akan ketaatan kepada Allah dan menjalankan amal sosial dengan ikhlas dan sungguh-sungguh adalah hal yang sangat penting dalam mengembangkan kesadaran jama'ah kita dalam amaliah wakaf sosial.

Hadirin yang saya muliakan,

Isro' Mi'raj adalah peristiwa yang penuh hikmah dan pelajaran bagi umat Islam. Dalam konteks tema kita, "Spiritual Isro' Mi'raj Sebagai Bekal Menumbuhkembangkan Kesadaran Jama'ah dalam Amaliah Wakaf Sosial," kita dapat mengambil berbagai konsep dan prinsip dari peristiwa tersebut. Melalui kedekatan dengan Allah, pentingnya shalat, kebaikan dan keprihatinan sosial, serta ketakwaan dan ketaatan, kita dapat menjadi jama'ah yang sadar dan berperan terus dalam amaliah wakaf sosial.

Dalam mengembangkan kesadaran jama'ah dalam amaliah wakaf sosial, ada beberapa langkah konkret yang dapat kita lakukan:

1. Pendidikan dan Penyuluhan: Jama'ah Majelis Taklim NU dapat memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada jama'ah terkait pentingnya amaliah wakaf sosial. Hal ini dapat dilakukan melalui ceramah, pengajian, atau pelatihan khusus yang membahas tentang wakaf sosial dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan ini harus meliputi pemahaman tentang konsep wakaf sosial dalam Islam, manfaatnya bagi masyarakat, serta cara-cara pelaksanaannya.

2. Membentuk Lembaga Wakaf Sosial: Jama'ah Majelis Taklim NU dapat membentuk lembaga wakaf sosial yang bertujuan untuk menghimpun dan mengelola wakaf dari jama'ah dan masyarakat sekitar. Lembaga ini dapat berperan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi kebutuhan sosial yang mendesak, serta mengelola wakaf tersebut dengan efektif dan transparan. Melalui lembaga wakaf sosial, jama'ah dapat secara terorganisir berkontribusi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

3. Program Pemberdayaan Masyarakat: Jama'ah Majelis Taklim NU dapat menginisiasi program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dengan menggunakan dana wakaf sosial. Program ini dapat berupa pelatihan keterampilan, pendidikan, bantuan modal usaha, atau program-program lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang membutuhkan. Penting bagi jama'ah untuk melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pemberdayaan ini agar mereka dapat merasakan manfaatnya secara nyata.

4. Menggalang Kerjasama dengan Pihak Terkait: Jama'ah Majelis Taklim NU dapat menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti lembaga amil zakat, lembaga sosial, pemerintah daerah, atau lembaga kemanusiaan lainnya. Kerjasama ini dapat memperluas jangkauan dan dampak dari amaliah wakaf sosial yang dilakukan. Dengan saling bekerja sama, kita dapat menciptakan sinergi yang positif dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat yang membutuhkan.

Hadirin yang saya muliakan,

Amaliah wakaf sosial bukanlah sekadar tindakan sosial semata, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dalam menjalankan amaliah wakaf sosial, marilah kita mengambil inspirasi dari peristiwa Isro' Mi'raj yang melibatkan kedekatan dengan Allah, ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan mengembangkan kesadaran jama'ah dalam amaliah wakaf sosial, kita dapat menjadi agen perubahan yang berdampak positif bagi masyarakat.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan hidayah dan keberkahan dalam setiap langkah kita untuk mengembangkan amaliah wakaf sosial. Aamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.