Margomulyo — Suasana khidmat menyelimuti Auditorium Lantai Dua MWCNU Margomulyo pada Selasa, 2 Desember 2025, saat seluruh jajaran pengurus dan warga nahdliyin mengikuti Istighotsah dan Doa Bersama sebagai respon atas instruksi resmi PWNU Jawa Timur. Kegiatan ini digelar untuk menyikapi beragam situasi dan musibah yang melanda bangsa Indonesia akhir-akhir ini, sekaligus menjadi bentuk kepedulian spiritual jam’iyah Nahdlatul Ulama dalam memohon keselamatan dan keteguhan bagi negeri.
Pelaksanaan istighotsah ini terhubung secara daring melalui Zoom dan dipandu langsung oleh PWNU Jawa Timur, sehingga seluruh rangkaian acara berjalan serempak dengan seluruh MWCNU lainnya di wilayah Jawa Timur. Di Margomulyo, kegiatan diikuti dengan penuh kekhidmatan oleh jajaran pengurus MWCNU, badan otonom tingkat PAC, hingga seluruh ranting NU se-Kecamatan Margomulyo.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua MWCNU Margomulyo, Kiai Badrun Sulaiman, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh warga NU Margomulyo. Beliau menegaskan bahwa peran aktif dari seluruh lapisan—mulai dari MWCNU, PAC, hingga ranting—menjadi bukti nyata soliditas warga nahdliyin dalam merespons panggilan jam’iyah dan tetap menjaga tradisi doa sebagai benteng spiritual umat.
“Terima kasih kepada seluruh warga NU Margomulyo yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan hati untuk bersama-sama bermunajat kepada Allah SWT. Kebersamaan ini adalah kekuatan kita, dan doa adalah senjata kita,” tutur beliau dengan penuh harap.
Sebagai penutup rangkaian acara, para peserta yang hadir di Auditorium MWCNU Margomulyo tetap bertahan dalam suasana teduh, menciptakan harmoni kebersamaan yang memancarkan ketenangan. Meskipun sebagian besar proses dipandu secara daring dari PWNU Jawa Timur, antusiasme warga Margomulyo tidak berkurang sedikit pun. Justru, momentum ini memperlihatkan bagaimana teknologi dapat menjadi jembatan penghubung dalam memperkuat ukhuwah nahdliyah.
Kegiatan istighotsah kali ini juga menjadi pengingat penting bahwa NU, sebagai jam’iyah diniyah ijtima’iyah, tidak hanya bergerak dalam ranah sosial dan kebangsaan, tetapi juga hadir sebagai penopang spiritual saat negeri menghadapi masa-masa sulit. Dengan lantunan istighotsah yang menggema, Margomulyo seakan menyatu dalam satu getaran doa dengan seluruh wilayah Jawa Timur.
Para peserta tampak khusyuk mengikuti rangkaian bacaan, mulai dari tawassul, pembacaan istighotsah, tahlil, hingga doa keselamatan bangsa. Setiap lantunan doa menyiratkan harapan agar Indonesia diberi keteguhan, dijauhkan dari segala marabahaya, serta diberikan kemudahan dalam menghadapi berbagai ujian.
Usai acara, beberapa peserta menyampaikan rasa syukur dan bangga dapat terlibat dalam kegiatan kolektif yang sarat nilai spiritual tersebut. Menurut mereka, kegiatan seperti ini perlu terus digalakkan sebagai bentuk kontribusi batin warga NU dalam menjaga keselamatan bangsa dan memperkuat energi positif di tengah masyarakat.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, MWCNU Margomulyo berharap semangat kebersamaan, kepedulian, dan keikhlasan yang tercipta dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi kegiatan-kegiatan NU selanjutnya.
Istighotsah telah usai, namun ikhtiar dan doa bagi keselamatan negeri akan terus menggema dari Margomulyo—menembus langit, mengetuk pintu-pintu rahmat Ilahi.
Usai rangkaian istighotsah dan doa bersama ditutup, suasana hangat langsung terasa di Auditorium MWCNU Margomulyo. Para peserta kemudian melanjutkan dengan ramah tamah, saling menyapa, berbagi kesan, dan mempererat silaturahmi antar pengurus MWCNU, PAC, hingga ranting. Momen ini menjadi ruang teduh bagi para warga nahdliyin untuk memperkokoh ukhuwah serta membicarakan harapan-harapan baik bagi organisasi dan masyarakat Margomulyo.
Di tengah kehangatan tersebut, kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama, sebagai penanda kebersamaan dan komitmen dalam menjalankan instruksi PWNU Jawa Timur. Foto tersebut bukan sekadar dokumentasi, namun simbol kekompakan dan soliditas warga NU Margomulyo dalam menyatukan langkah lahir batin demi keberkahan dan keselamatan bangsa.
Dengan demikian, seluruh rangkaian kegiatan Istighotsah dan Doa Bersama ini berjalan dengan lancar, khidmat, dan penuh makna—menguatkan kembali semangat spiritual dan kebersamaan yang menjadi ruh Nahdlatul Ulama. Semoga ikhtiar baik ini terus menjadi washilah turunnya rahmah serta keberkahan bagi Margomulyo dan Indonesia.
.png)